Untuk pertama kalinya, orang Jepang mulai berbicara tentang nutrisi fungsional pada tahun 80-an abad terakhir. Arti dari teori ini menyatu dengan fakta bahwa semua produk makanan tidak hanya diperlukan secara fisiologis, tetapi juga dapat memiliki efek farmakologis yang jelas pada tubuh manusia.
Menurut statistik, Jepang menempati urutan pertama dalam konsumsi suplemen makanan (BAA) dan dapat dianggap sebagai negara dengan hati yang panjang. Namun, di sanalah mereka pertama kali mulai berbicara tentang nutrisi fungsional. Adapun Rusia, di sini kata suplemen makanan masih dianggap oleh sebagian besar penduduk sebagai sesuatu yang memusuhi tubuh manusia. Ahli gizi percaya bahwa tidak ada banyak perbedaan antara keduanya. Mereka hanya dibedakan oleh bentuknya.
Mungkin negatif untuk suplemen makanan disebabkan oleh analogi dengan pewarna makanan, pengawet dan aditif teknologi lainnya, yang juga disebut aditif makanan. Mereka memang bisa mengandung zat sintetis non-makanan. Kebingungan juga diperkenalkan oleh terjemahan dari bahasa Inggris, di mana bahan tambahan makanan (BAA) dan bahan tambahan makanan (pewarna, pengemulsi, dll.) terdaftar sebagai "bahan tambahan makanan"
Mengejutkan bahwa sediaan farmasi, yang seringkali bersifat sintetis, menginspirasi lebih banyak kepercayaan pada populasi Rusia daripada ekstrak pekat dari tanaman. Meskipun yang terakhir juga tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet, mereka diklasifikasikan sebagai produk makanan. Norma vitamin, mineral, zat gizi mikro yang diperlukan tubuh manusia dalam suplemen makanan sedikit terlampaui, sehingga harus diambil dalam kursus.
Suplemen makanan dan sistem nutrisi fungsional mampu mengkompensasi kekurangan zat penting dalam tubuh. Hanya proses ini yang lama. Ahli gizi setuju bahwa suplemen makanan harus digunakan dalam sistem dengan nutrisi fungsional. Maka efisiensi pemulihan kesehatan jauh lebih tinggi. Makanan khusus tidak boleh disamakan dengan makanan fungsional. Yang pertama berarti seperangkat produk berkualitas tinggi khusus yang ditujukan untuk kelompok populasi tertentu: anak-anak, wanita hamil, atlet.
Adapun nutrisi fungsional, menurut konsep ilmiah, hanya yang memiliki efek positif yang jelas pada beberapa fungsi utama aktivitas tubuh manusia yang dapat dikaitkan dengannya. Jadi, misalnya, produk susu fermentasi laktat membantu memulihkan mikroflora usus, dan produk dengan kandungan gula atau kolesterol yang dikurangi adalah agen profilaksis untuk penderita diabetes dan orang yang menderita penyakit kardiovaskular.
Ahli gizi - ahli di bidang ilmu gizi percaya bahwa makanan fungsional harus ditanggapi dengan serius, karena makanan modern sangat berbeda dari apa yang dimakan kakek kita. Menipisnya sumber daya alam, penggunaan pupuk kimia secara besar-besaran, penggunaan antibiotik, hormon, dan pestisida telah menyebabkan kerusakan alam yang tidak dapat diperbaiki. Oleh karena itu, nutrisi fungsional bukanlah penemuan para ilmuwan dan ahli gizi, tetapi keharusan zaman.