Untuk pertama kalinya produk GMO muncul di tahun 70-an abad XX. Saat itulah para ilmuwan mengembangkan teknik untuk memasukkan gen asing ke dalam DNA tubuh. Sejak itu, muncul perdebatan apakah produk rekayasa genetika berbahaya bagi tubuh manusia.
Produk transgenik: penelitian oleh para ilmuwan
Menurut penelitian oleh ilmuwan Rusia dan asing, makanan yang dimodifikasi secara genetik memiliki efek negatif pada tubuh manusia. Apalagi anak-anak usia sangat muda sudah terpapar mereka. Tubuh anak sangat sensitif terhadap berbagai alergen. Kedelai yang dimodifikasi secara genetik, yang ditemukan dalam banyak susu formula bayi, adalah salah satunya.
Alergi yang disebabkan oleh makanan transgenik dapat memicu munculnya berbagai penyakit kronis pada kulit, organ pencernaan, sistem saraf dan endokrin pada anak-anak, dll. Peningkatan insiden alergi juga telah dicatat pada orang dewasa yang dietnya mengandung makanan yang dimodifikasi secara genetik.
Bahaya produk transgenik untuk ibu hamil juga telah diidentifikasi. Memakannya secara teratur, seorang wanita hamil dapat membahayakan kesehatan bayinya yang belum lahir bahkan dalam proses perkembangan intrauterinnya. Selama percobaan yang dilakukan pada hewan pengerat, para ilmuwan telah menemukan bahwa DNA yang rusak masuk ke organ janin dan terakumulasi di sana, menyebabkan berbagai mutasi dan efek tak terduga lainnya.
Menurut penelitian resmi, penggunaan tanaman transgenik oleh hewan pengerat juga menyebabkan masalah serius pada saluran pencernaan mereka. Dalam sekelompok hewan yang dipelihara dalam kondisi yang sama, tetapi diberi makan kentang biasa, tidak ada perubahan negatif dalam kesehatan yang dicatat.
Para ilmuwan di seluruh dunia membunyikan alarm tentang dampak yang sangat negatif dari makanan yang dimodifikasi secara genetik pada sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, penelitian pada hewan pengerat telah menunjukkan bahwa jumlah sel yang mengatur fungsi kekebalan tubuh telah menurun pada individu dari kelompok yang diberi makanan transgenik. Dengan cara yang sama, hubungan antara konsumsi produk transgenik dan terjadinya kanker telah dikonfirmasi. Rekayasa genetika menciptakan masalah bagi vegetarian juga, memasukkan gen hewan ke dalam makanan nabati.
Rekayasa genetika di seluruh dunia
Di banyak negara di dunia, termasuk Jerman, Yunani, Prancis, impor, budidaya dan penjualan varietas sayuran transgenik, termasuk jagung MO No. 810, dikembangkan oleh produsen dan pemasok produk transgenik terbesar di dunia, Monsanto (AS), dilarang. Situasinya begitu serius sehingga bahkan di Amerika Serikat sendiri mereka memikirkan masalah menjaga kesehatan dan menolak makanan transgenik.
Di Rusia, beberapa varietas produk transgenik telah disetujui untuk digunakan, termasuk beberapa varietas kedelai, kentang, jagung, bit, dan beras.