Daging Kelinci: Manfaat Dan Bahaya

Daftar Isi:

Daging Kelinci: Manfaat Dan Bahaya
Daging Kelinci: Manfaat Dan Bahaya

Video: Daging Kelinci: Manfaat Dan Bahaya

Video: Daging Kelinci: Manfaat Dan Bahaya
Video: #14. MANFAAT DAN KHASIAT DAGING KELINCI YANG LUAR BIASA BELUM BANYAK ORANG YANG TAHU 2024, Mungkin
Anonim

Daging kelinci dianggap sebagai produk makanan yang memiliki sejumlah sifat bermanfaat. Daging kelinci diserap dengan sempurna oleh tubuh manusia. Daging kelinci yang dimasak dengan benar adalah hidangan yang sangat empuk dan lezat.

Daging kelinci: manfaat dan bahaya
Daging kelinci: manfaat dan bahaya

Khasiat daging kelinci yang bermanfaat

Daging kelinci adalah daging putih. Ini jauh lebih sehat daripada unggas, daging sapi atau babi. Ada banyak zat besi dalam daging kelinci, ada vitamin C, PP, kelompok B. Para ilmuwan telah mengidentifikasi 19 asam amino yang terkandung dalam produk ini dan tidak hancur selama perlakuan panas.

Ada juga mineral dalam daging kelinci: garam kalium, fosfor dan magnesium, hampir tidak ada garam natrium di dalamnya. Tidak adanya natrium yang membuat kelinci sangat diperlukan dalam makanan. 100 g produk mengandung 156 kkal.

Daging kelinci mengandung banyak protein dan pada saat yang sama rendah lemak dan kolesterol. Protein kelinci diserap oleh tubuh manusia sebesar 90%. Yang paling bermanfaat adalah daging kelinci berumur 4-5 bulan.

Ahli gizi dan dokter meresepkan daging kelinci dalam makanan orang yang menderita penyakit pada sistem kardiovaskular (hipertensi, aterosklerosis, dll.), Saluran pencernaan (tukak lambung, gastritis, penyakit usus), hati, ginjal. Daging kelinci juga bermanfaat bagi penderita alergi, karena mengandung lebih sedikit alergen dibandingkan daging lainnya.

Daging kelinci berguna untuk orang yang telah menjalani kemoterapi atau paparan radiasi, tinggal di daerah yang terkontaminasi, yang profesinya terkait dengan beban tinggi (pilot, atlet, pekerja di industri berbahaya, dll.).

Daging kelinci memiliki efek yang baik pada kulit dan selaput lendir tubuh manusia. Daging kelinci bermanfaat untuk dikonsumsi anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta orang tua.

Ahli gizi juga mengatakan bahwa daging kelinci membantu menormalkan metabolisme lemak dalam tubuh manusia, oleh karena itu dianjurkan untuk orang yang kelebihan berat badan. Kandungan kalori yang rendah, mudah dicerna membuat daging kelinci sangat diperlukan dalam diet mereka yang berusaha mengurangi berat badan.

Perlu dicatat bahwa daging kelinci memiliki sifat kuliner yang sangat baik: ia cocok dengan berbagai produk, serta jenis daging lainnya. Saat diawetkan, diasap, dan diasinkan, daging kelinci mempertahankan semua khasiatnya yang bermanfaat.

Sifat berbahaya dari daging kelinci

Aspek negatif dari daging kelinci termasuk adanya basa purin di dalamnya, yang jika tertelan, berubah menjadi asam urat. Asam ini menumpuk di sendi dan tendon dan dapat menyebabkan radang sendi, asam urat, dan diatesis neuro-rematik pada anak-anak. Tetapi perlu dicatat bahwa jumlah basa seperti itu pada daging kelinci lebih sedikit daripada jenis daging lainnya.

Asam amino yang terkandung dalam daging kelinci, yang dicerna dalam tubuh, diubah menjadi asam hidrosianat, yang mengasamkan lingkungan tubuh. Karena itu, Anda tidak bisa makan daging kelinci untuk psoriasis, radang sendi poriatik.

Direkomendasikan: