Masing-masing dari kita memperhatikan bagaimana, setelah mengonsumsi lolipop dengan rasa berry, lidah bisa berubah menjadi merah muda atau kemerahan. Jelas bahwa pewarna makanan ditambahkan ke permen seperti itu, meskipun tidak semua pewarna meninggalkan jejak. Terkadang mereka hanya menambahkan warna, rasa, atau bau pada suatu produk. Namun, pewarna makanan tidak selalu aman.
Pewarna adalah makanan (alami) dan kimia.
Pewarna alami (alami) termasuk yang diperoleh dari jus sayuran, buah-buahan, atau dari daun tanaman. Zat semacam itu aman dan memiliki banyak sifat bermanfaat.
Pewarna kimia adalah senyawa sintetis yang tidak dapat ditemukan di alam. Mereka dibuat secara artifisial. Pewarna tersebut ditandai dengan huruf E.
Daftar pewarna yang sangat berbahaya dan berbahaya
E102 - tar batubara. Ini hadir dalam yoghurt, minuman berkarbonasi, dan gula-gula. Mengapa berbahaya? Zat semacam itu dapat menyebabkan reaksi alergi dan hiperaktif pada anak-anak.
E104 - Pewarna ini ditambahkan ke permen karet dan karamel. Peningkatan konsentrasi menyebabkan kerusakan pada lapisan atas epitel.
E110 - ditemukan dalam makanan kaleng, sup instan, saus tomat, es krim dan alkohol. Penggunaannya dapat memicu sakit perut, serta menyebabkan mual dan pilek.
E122 adalah pewarna sintetis yang menyebabkan reaksi alergi yang serius. Itu ditambahkan ke pengawet dan selai.
E124 - Konsumsi berlebihan makanan yang mengandung zat tidak alami ini dapat menyebabkan berbagai penyakit dan patologi organ dalam, serta mutasi gen. Itu ditambahkan ke permen, makanan kaleng, makanan penutup dadih.
E129 - memprovokasi perkembangan kanker dan pertumbuhan sel kanker. Pewarna ini dapat ditemukan pada kosmetik, lipstik, dan pelapis obat.
E132 - ditambahkan ke kue, minuman ringan. Dapat memperburuk kondisi pasien dengan penyakit kardiovaskular, serta mereka yang menderita asma.