Saat memanggang kue, beberapa kehalusan harus diperhitungkan, maka kue akan menjadi tinggi, rata, dan luar biasa enak!
- Adonan untuk kue tidak boleh terlalu cair, jika tidak kue akan menjadi rata. Adonan yang kental juga tidak cocok untuk dipanggang, jika tidak kue akan cepat basi. Kepadatan adonan harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dipotong dengan pisau, sedangkan adonan tidak boleh menempel pada bilah pisau.
- Adonan kue diuleni cukup lama, adonan dianggap siap bila tidak menempel di meja dan tangan.
- Adonan kue harus naik tiga kali. Pertama kali adonan harus muncul, kedua kali adonan pas ketika semua bahan ditambahkan, dan ketiga kalinya adonan sudah diletakkan di cetakan.
- Jangan biarkan adonan dalam konsep. Kue Paskah harus disajikan di tempat yang hangat. Suhu optimal untuk adonan adalah 35-45 derajat.
- Saat memasukkan adonan ke dalam cetakan, isi hanya setengahnya. Saat adonan berada di dalam cetakan, adonan harus mengembang sehingga memenuhi tiga perempat cetakan dan baru setelah itu cetakan dapat dimasukkan ke dalam oven.
- Kue yang siap dipanggang harus diolesi dengan telur, yang harus dikocok dengan satu sendok teh mentega dan satu sendok makan air, ditaburi gula kasar dan kacang.
- Agar kue Paskah naik secara merata saat dipanggang, Anda harus menempelkan tongkat kayu di tengah setiap kue Paskah. Setelah beberapa saat, stik harus dikeluarkan, dan jika stiknya kering, Anda bisa mengeluarkan kue dari oven.
- Kue Paskah paling baik dipanggang dalam oven yang dilembabkan (Anda dapat meletakkan wadah kecil berisi air di bagian bawah oven untuk ini). Suhu memanggang - 200-220 derajat.
- Jika massa kue yang akan dipanggang kurang dari 1 kg, maka dipanggang selama sekitar setengah jam, sedangkan kue besar dengan berat 2 kg harus berada dalam oven setidaknya selama satu setengah jam.
- Jika kue mulai terbakar dalam oven dari atas, maka kue harus ditutup dengan kertas roti. Kue yang sudah jadi dikeluarkan dari cetakan dan diletakkan di sisinya sampai dingin.