Sejarah bir berakar jauh di masa lalu, dan orang yang pertama kali menyeduh minuman berbusa yang lezat ini masih belum diketahui hingga hari ini. Para ilmuwan melakukan seluruh penelitian, mencoba memahami negara mana yang dapat dianggap sebagai tempat kelahiran bir, tetapi di lautan besar versi yang berbeda kebenarannya hampir tidak mungkin ditemukan.
Hipotesis ilmiah modern
Saat ini, sebagian besar sejarawan, arkeolog, dan pakar pembuatan bir percaya bahwa bir pertama kali muncul di Jerman. Nama Jerman dan Inggris bir Bier dan Beer berasal dari kata Jerman kuno Vgog, yang, pada gilirannya, berasal dari istilah Latin birer - yang secara harfiah berarti "minum".
Orang Jermanlah yang pertama kali menemukan fermentasi dasar bir, yang memungkinkannya tetap segar untuk jangka waktu yang lebih lama.
Menurut versi lain, tanah air bersejarah dari minuman memabukkan yang terbuat dari hop adalah Mesopotamia kuno, di wilayah tempat Suriah dan Iran berada saat ini. Di wilayah inilah para arkeolog menemukan resep untuk membuat bir, yang berasal dari tahun 5000 SM. Kemudian bir menyebar ke seluruh Eropa, Asia dan Afrika.
Ada ilmuwan yang percaya bahwa hop, yang merupakan komponen bir yang tak terpisahkan, dibawa ke Eropa dari tanah Slavia, tempat tanaman yang luar biasa ini pertama kali dibudidayakan. Menurut hasil penggalian arkeologi di Novgorod, minuman jelai dibuat oleh penduduk Rusia pada abad kesembilan.
Hipotesis historis dan mitologis
Selain versi ilmiah, ada banyak legenda rakyat dan agama yang menawarkan versi penampilan bir mereka sendiri. Namun, para arkeolog percaya bahwa usia legenda ini tidak sesuai dengan kenyataan, karena resep bir pertama diketahui bahkan sebelum zaman kita. Jadi, para ilmuwan Jerman menemukan lebih dari 15 resep yang diukir oleh penulis yang tidak dikenal di batu-batu kuil Sumeria. Akibatnya, bir Sumeria mulai diseduh di Mesopotamia, dan kemudian orang Mesir kuno bergabung dengan seni pembuatan bir. Selain orang Mesir, orang Babilonia juga tahu cara menyeduh bir pada waktu itu. Tiang basal setinggi dua meter dengan kodeks Babilonia, yang ditemukan oleh seorang arkeolog, berisi dua klausul undang-undang yang memungkinkan bir dibuat dan diperdagangkan.
Pembuat bir yang memproduksi minuman di bawah standar atau encer di Babel dipaksa minum bir secara paksa sampai mati.
Sejarawan Yunani kuno Herodotus menghubungkan penemuan minuman memabukkan dengan dewa Mesir Osiris, sementara orang Romawi yakin bahwa dewi Romawi kuno Ceres menemukan bir. Legenda Jerman mengatakan bahwa Raja Gambrinus, santo pelindung semua pembuat bir, adalah yang pertama menyeduhnya.