Bento adalah makan siang khas Jepang yang dikemas dalam porsi dengan nasi, ikan, daging, sayuran, dan makanan penutup. Perbedaan utama dari makanan yang dikemas dalam wadah adalah bahwa bento praktis merupakan karya seni yang dapat dibuat oleh siapa saja. Makanannya tidak hanya terlihat enak, tapi juga enak dipandang.
Bento populer di kalangan anak-anak dan paling sering dibawa ke sekolah. Sekotak makanan dapat dibeli di toko mana pun, tetapi wanita Jepang mencoba memilih produk untuknya sendiri, menunjukkan imajinasi dan keterampilan, sebagai hasilnya, setiap kali mendapatkan sesuatu yang baru, bahkan jika bahan yang digunakan sama.
Ada beberapa aturan yang harus diikuti untuk membuat bento. Yang utama adalah makanan harus diporsi, dirancang untuk dimakan dalam satu kali makan. Proporsi dalam bento adalah sebagai berikut: 4 bagian nasi, 3 - lauk pauk, 2 - sayuran dan selalu makanan penutup.
Agar porsinya dapat dibagi di antara mereka sendiri, wanita Jepang membeli kotak makan siang khusus dengan kompartemen. Makanan yang dipilih untuk bento seharusnya tidak hanya enak dan bergizi, tetapi juga cerah, sehingga air liur mulai mengalir dari melihatnya.
Produk harus dikemas agar tidak tercampur. Sangat penting untuk mempertimbangkan aroma produk yang dipilih. Misalnya, jika Anda memilih makanan beraroma, dan menggunakan kue kering atau kue kering sebagai makanan penutup, makanan penutup akan menyerap baunya.
Saat membuat bento, wanita Jepang menggunakan barang tambahan apa pun - gunting, stensil, kuas, tusuk gigi. Bagaimanapun, bento bukan hanya makanan, tetapi sebuah karya seni.
Cobalah membuat makan siang yang tidak biasa untuk anak Anda yang bisa dia bawa ke sekolah, dan Anda akan melihat betapa bersemangatnya dia. Anda dapat menggunakan imajinasi Anda sendiri atau memata-matai contoh bento asli di Internet.