Setiap makanan yang disertai dengan minuman beralkohol harus diatur sesuai dengan aturan. Minuman yang dikonsumsi sebelum, selama dan setelah makan dipilih dengan cara tertentu dalam jumlah yang ditentukan secara ketat. Jika Anda tidak ingin jatuh tersungkur saat mengadakan pesta, pelajari istilah-istilah seperti minuman beralkohol dan digestif.
Apa itu minuman beralkohol?
Merupakan kebiasaan untuk menyebut minuman beralkohol sebagai minuman (biasanya beralkohol), yang dikonsumsi sebelum makan untuk meningkatkan nafsu makan, serta memuaskan dahaga. Minuman beralkohol melakukan banyak fungsi: mereka merangsang sekresi jus lambung, sehingga merangsang nafsu makan, membantu menunggu sampai hidangan dibawa, dan menyesuaikan suasana hati yang diinginkan. Jus, anggur, sampanye, dan minuman beralkohol lainnya dapat digunakan sebagai minuman beralkohol.
Aperitif diklasifikasikan sebagai berikut:
- lajang, - digabungkan, - Campuran.
Jomblo, sesuai dengan namanya, terdiri dari satu minuman, baik itu satu jenis jus atau satu jenis anggur. Minuman kombo meliputi beberapa minuman yang berbeda sesuai pilihan pengunjung, yang disajikan dalam waktu yang bersamaan. Akhirnya, minuman beralkohol campuran adalah kombinasi dari minuman yang berbeda.
Minuman beralkohol disajikan di atas nampan biasa, biasanya ditutup dengan serbet.
Saat memilih minuman beralkohol, Anda harus mematuhi sejumlah aturan. Pertama-tama, alkohol tidak boleh membuat tamu merasa mabuk, tetapi hanya memancing dan membangkitkan rasa lapar. Sangat penting untuk mempertimbangkan kombinasi makanan dan minuman (anggur putih - untuk ikan, merah - untuk daging, dll.). Akhirnya, minuman panas atau manis tidak pernah digunakan sebagai minuman beralkohol.
Apa itu pencernaan?
Pencernaan adalah nama kolektif untuk minuman yang disajikan di akhir makan dan untuk membantu pencernaan. Jika itu alkohol, maka itu harus lebih kuat daripada minuman beralkohol. Beberapa ahli menganggap teh dan kopi sebagai alat pencernaan. Paling sering, anggur yang diperkaya (port, sherry, cognac), brendi, wiski, dan minuman keras digunakan sebagai digestif. Aturan utamanya adalah minuman yang disajikan setelah makan harus memiliki rasa dan aroma yang lebih cerah dan kekuatan yang lebih besar.
Jika minuman ringan biasanya disajikan sebagai minuman beralkohol, maka minuman berwarna gelap biasanya digunakan sebagai digestif.
Digestif tentu harus dipadukan dengan minuman yang dikonsumsi saat makan. Misalnya, jika makan malam disertai dengan anggur merah, maka pada akhirnya akan lebih logis untuk menyajikan anggur port atau grappa daripada vodka atau wiski.
Segala macam minuman adalah favorit di antara pencernaan. Berkat herbal dan tanin yang dikandungnya, mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk meningkatkan pencernaan dan meningkatkan suasana hati. Ingatlah bahwa digestif harus diminum dalam jumlah yang sangat terbatas: tidak lebih dari 50 g wiski, tidak lebih dari 25 g pahit.