Tahu adalah produk yang baru-baru ini muncul di pasar Rusia sebagai hasil dari penetrasi hidangan Asia ke dalam menu restoran dan kafe. Sementara itu, sejarah tahu sudah lebih dari dua ribu tahun.
Bagaimana tahu dibuat?
Tahu adalah dadih kacang yang dipadatkan dengan konsistensi keju. Seperti yang Anda ketahui, dadih diperoleh dengan mengentalkan protein susu di bawah pengaruh asam. Untuk tahu, prinsipnya sama, namun bukan susu sapi yang digunakan sebagai bahan baku, melainkan susu kedelai. Untuk mendapatkan cairan yang mirip dengan susu dari kedelai, kacang direndam dalam air selama beberapa jam, lalu dihaluskan bersama cairan tersebut. Kemudian massa diperas, cairan tuang direbus untuk pasteurisasi, dan didinginkan. Produk yang dihasilkan mengandung banyak protein, termasuk semua yang disebut asam amino "esensial", serta berbagai elemen pelacak. Di negara-negara Asia Tenggara, susu kedelai digunakan secara setara dengan susu sapi, karena tidak kalah bermanfaatnya, dan juga cukup mudah dicerna.
Di Timur, tahu sering disebut "daging tanpa tulang", karena berkat tahu, orang-orang Asia mendapatkan protein dalam jumlah yang dibutuhkan.
Berbagai koagulan digunakan untuk mengawetkan protein kedelai. Misalnya, pure kedelai dapat direbus dengan garam laut, asam sitrat, dan bahkan gipsum. Bagaimanapun, protein akan menggulung, dan Anda mendapatkan massa yang sangat mirip dengan keju cottage biasa. Seperti dalam kasus keju buatan sendiri, massa diperas dan ditekan, dibungkus dengan kain, setelah itu produk ditempatkan dalam paket vakum dengan air (seperti beberapa jenis keju tradisional). Selain itu, ada pilihan untuk menyimpan tahu dalam wadah berisi air. Jika air diganti setiap hari, maka keju akan disimpan setidaknya selama seminggu.
Manfaat keju kedelai
Popularitas tahu di Timur disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ini adalah sumber protein dan asam amino esensial yang paling terjangkau, apalagi, yang berasal dari non-hewani. Selain itu, tahu mengandung sedikit karbohidrat, yang membuatnya lebih mudah dicerna. Kedua, tahu sangat cocok dengan konsep banyak masakan Asia, karena praktis tidak memiliki rasa sendiri, yang berarti mampu menyerap rasa pedas dari saus dan saus.
Keju kedelai mentolerir pembekuan dengan baik, tetapi setelah dicairkan akan kehilangan sebagian cairannya, yang akan menyebabkan munculnya pori-pori.
Keju kedelai atau keju dadih tersedia dalam berbagai varietas. Beberapa, seperti tahu keras, sangat cocok untuk saus goreng dan saus goreng. Keju lunak sering digunakan dalam persiapan makanan penutup, saus, sup. Selain itu, produsen sering memperkaya rasa tahu dengan menambahkan kacang atau bumbu. Popularitas tahu juga karena fakta bahwa itu sangat cocok untuk berbagai diet, masakan vegetarian, dan puasa, karena ini bukan produk hewani, tetapi pada saat yang sama mampu memberi tubuh jumlah yang cukup. dari protein.