Meskipun ada perdebatan di antara dokter tentang manfaat dan bahaya kopi, jumlah pecandu kopi tidak terlalu berkurang. Selain itu, beberapa dari mereka merujuk pada fakta bahwa kopi instan tidak terlalu berbahaya bagi tubuh. Apakah itu benar-benar? Dan kopi mana yang harus disukai?
Kopi mana yang lebih sehat?
Kopi menyegarkan dengan sempurna. Efek serupa dicapai berkat kafein yang terkandung dalam kacangnya. Kopi bubuk mengandung sekitar 115 mg kafein per 125 gram, dan kopi instan mengandung dua kali lebih banyak.
Dengan kata lain, secangkir kopi alami akan memberikan dorongan semangat yang jauh lebih besar.
Namun demikian, dokter secara terbuka menyatakan bahwa kafein memiliki efek buruk pada tubuh, memiliki efek merusak dan dikontraindikasikan untuk orang yang menderita penyakit kardiovaskular. Namun kopi instan tidak berdampak buruk bagi jantung, malah justru bermanfaat. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi sekitar 5 cangkir kopi instan sehari jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidak. Kopi bubuk tidak digunakan untuk percobaan, karena dalam hal ini semuanya tergantung pada metode persiapannya.
Pada gilirannya, para ilmuwan Jepang telah membuktikan bahwa minum kopi bubuk, yang kaya antioksidan, mengurangi risiko kanker hati, tetapi kopi instan berbahaya bagi mereka yang keasamannya meningkat. Selain itu, setelah perawatan yang berkepanjangan, karsinogen mulai menumpuk dalam kopi instan, yang dapat memicu munculnya tumor, dan banyak bahan pengawet dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan, sebagai akibatnya, pembentukan selulit.
Jika Anda sedang diet dan belum tahu kopi mana yang disukai, sebenarnya itu tidak masalah. Kopi itu sendiri, baik kopi instan maupun kopi bubuk, tidak banyak berpengaruh pada berat badan, karena minuman ini sangat rendah kalori. Dalam hal ini, kopi dengan susu, krim atau gula akan menjadi berbahaya.
Ini semua tentang cara memasak
Dalam kasus kopi instan, metode persiapan tidak memainkan peran besar, karena sifat minuman tidak berubah, dan tidak masalah apakah Anda menuangkan air dingin atau panas ke kopi.
Dalam situasi dengan kopi bubuk, semuanya jauh lebih rumit.
Beberapa ilmuwan telah lama melakukan penelitian mencoba mengidentifikasi hubungan antara konsumsi kopi alami dan tingkat kolesterol dalam darah.
Anehnya, tetapi itu semua tergantung pada metode persiapan minuman. Dalam kasus espresso, ketika kopi bubuk dilewatkan melalui uap, atau dengan perebusan sederhana di Turki, kofestrol dan caffeol dilepaskan dari biji, memicu kadar kolesterol tinggi dalam darah. Namun pada kopi instan, zat tersebut awalnya tidak ada. Anda dapat mengurangi jumlahnya dengan melewatkan kopi yang sudah jadi melalui filter kertas. Beberapa pembuat kopi menyertakan opsi ini.